Dey_Azam Selalu Ceria _
Mencoba Kedalam Titik Perubahan Untuk Bertahan Hidup
Selasa, 19 April 2011
Membuat Template Website dengan Mudah dan Cepat
Coba aja langkah-langkah berikut ini.
Langkah #1. Buka Website doTemplate.com, tidak perlu login, mendaftar atau membayar alias gratis.
Langkah #2. Pilih salah satu tampilan template yang tersedia di website tersebut. Tampilan template inilah yang akan menjadi template dasar kita dan dapat kita customize (ubah) sesuai keinginan kita.
Langkah #3. Klik tombol “Customize and download” untuk melakukan pengaturan tampilan sesuai keinginan kita. Akan ditampilkan sebuah window berupa tampilan website sesuai yang kita pilih.
Langkah #4. Klik pada bagian header (gambar 2) untuk mengedit tampilan bagian header (judul situs, gambar dan background). Selanjutnya akan muncul gambar 3.
Langkah #5. Jika sudah selesai melakukan perubahan terhadap tampilan template (customize), klik tombol download dan file template akan didownload ke komputer kita. Terdapat 3 (tiga) pilihan format template yaitu XHTML template jika template akan kita gunakan untuk website kita sendiri (tidak menggunakan framework tertentu), Blogger template untuk mendownload template dalam format blogger dan WordPress template untuk menjadikan template compatible dengan WordPress. Sayang pada saat tutorial ini dibuat, pilihan WordPress temlate belum bisa digunakan.
Selanjutnya file akan didownload dan siap untuk digunakan.??
Semoga bermanfaat.
Selasa, 01 Maret 2011
Widget Destop Pengontrol PC
Inilah Tampilan yahoo widget saat terinstal di PC dan kemudian aktif di Destop
Widget Destop Pengontrol PC
Apa itu widget??? Anda yang hobi mengotak – ngatik tampilan destop pastilah mengenal apliksai ini.Boleh dikatakan,widget adalah aplikasi mini yang melayang dan aktif di layer destop .Fungsi dan bentuk aplikasi ini beraneka rupa.Aplikasi mini ini berjalan dalam sebuah proses yang dijalankan oleh sebuah software.
Aplikasi jenis ini sudah tidak asing bagi pengguna MacOS karena sejak lama applikasi ini menyediakannya secara default.Pada Windows,baru pengguna Vista yang merasakan software kecil pendukung kerja jenis ini.
Namun demikian,bagi anda pengguna sisitem selain vista dan MacOS,tidak usah merasa risau karena aneka widget ini tetap bias dimanfaatkan.Aplikasi bernama awal Knfagubator ( kini dakuisisi oleh Yahoo dan diberi nama baru Yahoo!Widget!) telah bias dimanfaatkan.
Selasa, 18 Januari 2011
Penting g yach?
Disana terdapat langit dikala malam yang dipenuhi dengan kepul-kepul awan, bintang-bintang yang menyinar dengan kilauanya yang sendiri serta bulan yang bercahaya. Walaupun ciri-ciri ini dibesar-besarkan, namun pemandangan inilah yang boleh kita katakan malaupun individu-individu merasakan yang ia merupakan pemandangan yang sangat tenang dan selera. Langit itu telah membawa mata kita bergerak dalam ciptaanya, diikuti pula dengan garisan lengkung(pelangi) serta menghasilkan satu titik ke satu titik dengan kewujudan bintang-bintang itu. Pergerakan ini menyebabkan kita merasa seolah-olah berada didalam dyurga. Begitu indah ciptaanmu
Bintang-bintang dilangit pada waktu malam dikelilingi oleh mata-mata yang bercahaya.
Bintang-bintang dilangit pada waktu malam dikelilingi oleh mata-mata yang bercahaya.
Selasa, 14 Desember 2010
Hormon-hormon reproduksi
Hormon-hormon reproduksi
a. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis estrogen tapi yang paling penting dalam reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dan lain-lain. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
b. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesteron mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesteron terus dipertahankan selama tiga bulan di awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
c. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh mus di otak. GNRH akan merangsang pelepasan F Stimulating Hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, sebaliknya.
d. FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan hormon gonadotropoin yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan folikel. Folikel yang matang akan mengeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Produksi hormon akan semakin menurun sering dengan bertambahnya usia. Hormon-hormon tersebut paling banyak dihasilkan selama masa produktif wanita, mulai dari usia di atas 14 tahun dan mulai menurun ketika memasuki usia 40 tahun, hingga wanita memasuki masa menopause.
a. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis estrogen tapi yang paling penting dalam reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dan lain-lain. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
b. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesteron mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesteron terus dipertahankan selama tiga bulan di awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
c. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh mus di otak. GNRH akan merangsang pelepasan F Stimulating Hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, sebaliknya.
d. FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan hormon gonadotropoin yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan folikel. Folikel yang matang akan mengeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Produksi hormon akan semakin menurun sering dengan bertambahnya usia. Hormon-hormon tersebut paling banyak dihasilkan selama masa produktif wanita, mulai dari usia di atas 14 tahun dan mulai menurun ketika memasuki usia 40 tahun, hingga wanita memasuki masa menopause.
Senin, 13 Desember 2010
RESENSI
Jadi,Cara ini sudah diterima secara internasional.
1) Memberi informasi bibliografi buku, seperti : nama penulis/pengarang, judul lengkap, editor (jika ada), tempat ( kota ) penerbit, penerbit, bulan atau tahun terbit dan jumlah halaman (ditambah romawi).
2) Bandingkan materi tulisan dengan keadaan sekarang, apakah sesuai untuk zaman sekarang?Deskripsikan penulis/pengarang: latar belakangnya, pekerjaan, reputasi, dll.
3) Apakah hal-hal atau keadaan yang penting ada hubungannya dengan buku tersebut? Apa sumber materi penulis?
4) Jenis buku (sejarah, biografi, kritik tulisan orang lain/literacy critism, sastra, dll) apa yang kita resensi?
5) Jelaskan tujuan penulis dalam menulis buku yang kita resensi dan terangkan batasan tulisannya dengan tema. Apakah buku tersebut mengusung tema populer? Apa hasil survei? Untuk siapa buku tersebut ditulis, apa ditulis untuk kaum pelajar, masyarakat awam, dll?
6) Apa tema buku tersebut? Cari tema di bagian pendahuluan dan kesimpulan. Selama membaca, coba elaborasi/kaitkan dengan tema buku, apa masih berhubungan?
7) Apa asumsi penulis yang tersirat atau tersurat (jika ada) berhubungan dengan materi yang dia tulis?
8. Jelaskan struktur dari buku (daftar isi): bagian-bagian buku (seperti pendahuluan, isi, kesimpulan), apakah pembagian buku tersebut valid? Apakah appendiks, bibliografi, catatan-catatan, indeks buku tersebut berhubugan dengan isi buku?
9) Cari point utama atau konsep kunci!
10) Apa jenis data yang penulis gunakan dalam mendukung argumennya? Bagaimana dia gunakan data tersebut dalam berargumen? Apakah argumennya sesuai data?
11) Beri bagian penting dari buku dengan kutipan!
12) Apakah penulis sukses dalam mengkomunikasikan wacana atau teorinya? Apakah dia sukses dengan tujuannya? Apakah malah bias?
13) Jelaskan tujuan lain tulisan dari buku yang kita resensi. Apakah tulisannya dalam bahasa yang bakudan efektif?
14) Apakah buku tersebut berkembang dari isu atau tema penelitian?
15) Baca secara mendalam dan kritis. Alasan utama kemampuan membaca buku, yaitu: agar dapat mengikuti alur pikiran penulis, melihat hubungan di antara idenya, menghubungkan idenya dengan pengalaman kita, dan meng-evaluasinya dengan cerdas dan kritis. Membaca kritis, karena dimungkinkan ada bagian dari buku tersebut yang kontorversial dan mencari kekuatan serta kelemahannya. Bandingkan dengan teori lain yang diungkapkan oleh penulis lain dari buku lain. Pembaca yang hati-hati dapat memperhatikan hal-hal yang diperbuat penulis, seperti tema yang meloncat-loncat, bias tema, dll. Perhatikan kata atau kalimat yang tidak kita mengerti. Baca buku sampai selesai dan ikuti argumennya (dengan membacanya) sampai selesai, jangan meng-justifikasi sebelum kita selesai membaca.
16) Resensi di koran dengan jurnal ilmiah tentu berbeda. Resensi di koran biasanya berupa bedah buku dengan isi ringkasan buku, tujuan tulisan, latar belakang penulis, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan tulisan serta kata/kalimat yang digunakan sering tidak baku atau populer dan diperuntukkan untuk masyarakat umum (contoh bisa dilihat di bagian utama website ini, resensi buku: ”Hidup sehat dengan tahajud” yang penulis kirim dan dimuat di KR). Resensi di jurnal ilmiah ditambah teori lain yang diungkapkan penulis lain dan bahasa yang digunakan bahasa baku serta untuk kalangan terbatas (biasanya terpelajar).
Itulah manfaat dan cara membuat resensi. Semoga dapat memberikan manfaat. Boleh memberikan tambahan, saran atau bertanya. Terima kasih.
Sumber : Forum Remaja Masjid
1) Memberi informasi bibliografi buku, seperti : nama penulis/pengarang, judul lengkap, editor (jika ada), tempat ( kota ) penerbit, penerbit, bulan atau tahun terbit dan jumlah halaman (ditambah romawi).
2) Bandingkan materi tulisan dengan keadaan sekarang, apakah sesuai untuk zaman sekarang?Deskripsikan penulis/pengarang: latar belakangnya, pekerjaan, reputasi, dll.
3) Apakah hal-hal atau keadaan yang penting ada hubungannya dengan buku tersebut? Apa sumber materi penulis?
4) Jenis buku (sejarah, biografi, kritik tulisan orang lain/literacy critism, sastra, dll) apa yang kita resensi?
5) Jelaskan tujuan penulis dalam menulis buku yang kita resensi dan terangkan batasan tulisannya dengan tema. Apakah buku tersebut mengusung tema populer? Apa hasil survei? Untuk siapa buku tersebut ditulis, apa ditulis untuk kaum pelajar, masyarakat awam, dll?
6) Apa tema buku tersebut? Cari tema di bagian pendahuluan dan kesimpulan. Selama membaca, coba elaborasi/kaitkan dengan tema buku, apa masih berhubungan?
7) Apa asumsi penulis yang tersirat atau tersurat (jika ada) berhubungan dengan materi yang dia tulis?
8. Jelaskan struktur dari buku (daftar isi): bagian-bagian buku (seperti pendahuluan, isi, kesimpulan), apakah pembagian buku tersebut valid? Apakah appendiks, bibliografi, catatan-catatan, indeks buku tersebut berhubugan dengan isi buku?
9) Cari point utama atau konsep kunci!
10) Apa jenis data yang penulis gunakan dalam mendukung argumennya? Bagaimana dia gunakan data tersebut dalam berargumen? Apakah argumennya sesuai data?
11) Beri bagian penting dari buku dengan kutipan!
12) Apakah penulis sukses dalam mengkomunikasikan wacana atau teorinya? Apakah dia sukses dengan tujuannya? Apakah malah bias?
13) Jelaskan tujuan lain tulisan dari buku yang kita resensi. Apakah tulisannya dalam bahasa yang bakudan efektif?
14) Apakah buku tersebut berkembang dari isu atau tema penelitian?
15) Baca secara mendalam dan kritis. Alasan utama kemampuan membaca buku, yaitu: agar dapat mengikuti alur pikiran penulis, melihat hubungan di antara idenya, menghubungkan idenya dengan pengalaman kita, dan meng-evaluasinya dengan cerdas dan kritis. Membaca kritis, karena dimungkinkan ada bagian dari buku tersebut yang kontorversial dan mencari kekuatan serta kelemahannya. Bandingkan dengan teori lain yang diungkapkan oleh penulis lain dari buku lain. Pembaca yang hati-hati dapat memperhatikan hal-hal yang diperbuat penulis, seperti tema yang meloncat-loncat, bias tema, dll. Perhatikan kata atau kalimat yang tidak kita mengerti. Baca buku sampai selesai dan ikuti argumennya (dengan membacanya) sampai selesai, jangan meng-justifikasi sebelum kita selesai membaca.
16) Resensi di koran dengan jurnal ilmiah tentu berbeda. Resensi di koran biasanya berupa bedah buku dengan isi ringkasan buku, tujuan tulisan, latar belakang penulis, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan tulisan serta kata/kalimat yang digunakan sering tidak baku atau populer dan diperuntukkan untuk masyarakat umum (contoh bisa dilihat di bagian utama website ini, resensi buku: ”Hidup sehat dengan tahajud” yang penulis kirim dan dimuat di KR). Resensi di jurnal ilmiah ditambah teori lain yang diungkapkan penulis lain dan bahasa yang digunakan bahasa baku serta untuk kalangan terbatas (biasanya terpelajar).
Itulah manfaat dan cara membuat resensi. Semoga dapat memberikan manfaat. Boleh memberikan tambahan, saran atau bertanya. Terima kasih.
Sumber : Forum Remaja Masjid
Rabu, 17 November 2010
Penting
Informasi perkuliahan (bahan kuliah, bahan ujian, soal kuis tahun2 sebelumnya, pengumuman, dll), bisa diakses di:
http://www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/matdis.htm
atau masuk dari:
http://www.informatika.org/~rinaldi
http://www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/matdis.htm
atau masuk dari:
http://www.informatika.org/~rinaldi
curhat nieh heheheheh
Tuhan tunjukan wajah dia
Yang sangat kucintai
Bilang kepadanya
Aku sedang memeluk dia dan menatap dia
Aku tidak akan tenang
kalau dia belum tahu
ku cintai dia
sepenuh hatiku
walau nanti
tidak bersama
namun aku tetap hidup
di hatinya
entah mengpa
perasaan itu muncul
ketika ada perpisahaan
tuhan....
Yang sangat kucintai
Bilang kepadanya
Aku sedang memeluk dia dan menatap dia
Aku tidak akan tenang
kalau dia belum tahu
ku cintai dia
sepenuh hatiku
walau nanti
tidak bersama
namun aku tetap hidup
di hatinya
entah mengpa
perasaan itu muncul
ketika ada perpisahaan
tuhan....
Cara Menghapus Virus Shortcut (.LNK)
NIe copy-an dr Just another wordpress.com
kalian mesti udah tau virus apa ni. . . .
tanpa basa basi Cz q orangnya kaga bisa basa-basi
1st. Matikan anti virusmu lalu masukin FD yang ada virusny ha ha (just kidding)
pertama, matikan recycle bin, nggak juga ngga papa.. . . tapi ane saranin si matiin aja. . .
2nd. (SCAN) dah tuh kompi kamu. . . ane saranin pake AVG bisa donlod dari situsnya. . .avg.com
3rd. nah kalo scanning udah selese. . . . . dan yakin firus udah mati semua . . . barulah kita menghapus shortcut yang telah di buat firus tsb. caranya. . .
klik star–>search—>lalu tuliskan pada tabel pencarian (*.lnk) ingat LNK bukan INK kalo ink tu merk helm. . .ha ha
4th. kalo sudah dapet smua shortcutnya. . tinggal di delete aja. .. .
5th. skrng udah bebas dari virus shortcut. . .
comment here. . . .
Dey's
November 18, 2010 at 12:34 pm and is filed under ./7u70r14L, ./h4ck1n9, ./n3w5 with tags virus shortcut, shortcut, menghapus virus shortcut, virus lnk, (.LNK), INK, merk helm. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed You can leave a response, or trackback from your own site.
kalian mesti udah tau virus apa ni. . . .
tanpa basa basi Cz q orangnya kaga bisa basa-basi
1st. Matikan anti virusmu lalu masukin FD yang ada virusny ha ha (just kidding)
pertama, matikan recycle bin, nggak juga ngga papa.. . . tapi ane saranin si matiin aja. . .
2nd. (SCAN) dah tuh kompi kamu. . . ane saranin pake AVG bisa donlod dari situsnya. . .avg.com
3rd. nah kalo scanning udah selese. . . . . dan yakin firus udah mati semua . . . barulah kita menghapus shortcut yang telah di buat firus tsb. caranya. . .
klik star–>search—>lalu tuliskan pada tabel pencarian (*.lnk) ingat LNK bukan INK kalo ink tu merk helm. . .ha ha
4th. kalo sudah dapet smua shortcutnya. . tinggal di delete aja. .. .
5th. skrng udah bebas dari virus shortcut. . .
comment here. . . .
Dey's
November 18, 2010 at 12:34 pm and is filed under ./7u70r14L, ./h4ck1n9, ./n3w5 with tags virus shortcut, shortcut, menghapus virus shortcut, virus lnk, (.LNK), INK, merk helm. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed You can leave a response, or trackback from your own site.
Jumat, 29 Oktober 2010
Edit Foto di Facebook
Photo Funia sudah sangat populer di kalangan masyarakat untuk edit foto d fb atau yang lainnya mis Twitter.
Selain PhotoFunia masih ada juga layanan online lainnya yang berbasiskan web yang enyediakan feature serupa yaitu LoonaPix dan photo505. LoonaPix adalah satu layanan editing foto online yang berbasiskan web. Dengan layanan ini kita dapat mengolah dan membuat foto-foto kita makin menarik. Kita dapat memanfaatkan efek-efek khusus yang diberikan oleh LoonaPix. Pada Photo 505 terdapat banyak effect foto yang menarik. Pada saat ini Photo 505 mempunyai kurang lebih 90 buah effect yang dapat kita gunakan unuk membuat foto kita menjadi menarik.
Layanan Online seperti ini menggunakan tekhnologi Face Detection. Sehingga proses olah foto benar-benar instan dan praktis. Anda tidak perlu mempunyai keahlian khusus dalam mengolah foto. Anda cukup meng upload foto anda, kemudian secara otomatis situs seperti Photo505, LoonaPix, PhotoFunia akan mengolahnya.
* Untuk menggunkaan layanan ini sagat mudah, kamu hanya perlu masuk ke situsnya :photo505.com, photofunia.com, atau loonapix.com
Caranya Mudah n bagi temen temen yg sdah terbiasa meng-upload foto mungkin bisa lah::
Pilih salah satu template effect yang anda inginkan yang terdapat pada halaman awal situs tersebut.
* Kemudian upload foto anda pada menu “browse” . Ukuran Fotomaksimal yang dapat diupload sebesar 10 MB dan hanya mendukung format .jpg, .png, .gif
* Secara otomatis photo505, photofunia, loonapix akan mengolah foto anda dengan effect yang telah anda pilih sebelumnya.
* Dan selanjutnya anda dapat menyimpan photo tersebut kedalam komputer anda, disimpan sebagai avatar, atau di upload dan di share ke situs Jejaring Sosial yang sering di pakai oleh temen - temanseperti Friendster atau Facebook
Minggu, 17 Oktober 2010
Gimana SIe Cara NGajar Yang Disukai Murid
Proses pembelajaran merupakan ujung tombak proses pendidikan yang ditempuh oleh siswa. Oleh karena itu, sepatutnya kita sebagai pendidik mengoptimalkan proses pembelajaran tersebut. Dibawah ini merupakan lima hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas kesehariannya.
1. Mereka harus belajar dalam suasana tenang.
Berikan pengertian bahwa suasana belajar dan mengajar yang tenang akan membantu guru untuk dapat mengajar dengan baik dan murid mengerti pelajaran yang diajarkan.
2. Murid boleh bicara, bicara dengan volume suara kecil; tidak menggangu proses belajar mengajar
Berikan pengertian bahwa disaat guru menerangkan, murid hendaknya mendengarkan. Namun apabila keadaan mendesak dan murid harus berbicara dengan teman sebelahnya, sebaiknya dilakukan dengan berbicara pelan.
3. Bagi murid yang sudah mengerjakan tugasnya, sibukkan mereka dengan membaca buku
Saat murid sudah selesai mengerjakan tugas kelasnya, berikan tugas lain kepada mereka seperti membaca buku. Dengan demikian mereka tidak akan mengganggu murid lain yang belum selesai.
4. Pergunakan suasana diluar kelas untuk menghindari kebosanan murid di dalam kelas
Kegiatan ini dapat dilakukan sekali-sekali agar kegiatan belajar menjadi tidak monoton. Caranya ajak sebagian murid keluar kelas dan ajarlah mereka di udara terbuka sedangkan sebagian murid lainnya tetap ada di kelas. Setelah beberapa saat lakukan hal ini bergantian dengan kelompok yang ada didalam kelas. Cara ini sebaiknya dibantu dengan asisten pengajar sehingga murid tetap terkontrol.
5. Manfaatkan belajar kelompok
Buatlah beberapa kelompok yang terdiri dari 5 sampai 8 murid. Tunjuk seorang ketua dalam masing-masing kelompok untuk bertanggungjawab atas kelompoknya. Dengan demikian dapat membantu guru memonitor situasi belajar mengajar.
1. Mereka harus belajar dalam suasana tenang.
Berikan pengertian bahwa suasana belajar dan mengajar yang tenang akan membantu guru untuk dapat mengajar dengan baik dan murid mengerti pelajaran yang diajarkan.
2. Murid boleh bicara, bicara dengan volume suara kecil; tidak menggangu proses belajar mengajar
Berikan pengertian bahwa disaat guru menerangkan, murid hendaknya mendengarkan. Namun apabila keadaan mendesak dan murid harus berbicara dengan teman sebelahnya, sebaiknya dilakukan dengan berbicara pelan.
3. Bagi murid yang sudah mengerjakan tugasnya, sibukkan mereka dengan membaca buku
Saat murid sudah selesai mengerjakan tugas kelasnya, berikan tugas lain kepada mereka seperti membaca buku. Dengan demikian mereka tidak akan mengganggu murid lain yang belum selesai.
4. Pergunakan suasana diluar kelas untuk menghindari kebosanan murid di dalam kelas
Kegiatan ini dapat dilakukan sekali-sekali agar kegiatan belajar menjadi tidak monoton. Caranya ajak sebagian murid keluar kelas dan ajarlah mereka di udara terbuka sedangkan sebagian murid lainnya tetap ada di kelas. Setelah beberapa saat lakukan hal ini bergantian dengan kelompok yang ada didalam kelas. Cara ini sebaiknya dibantu dengan asisten pengajar sehingga murid tetap terkontrol.
5. Manfaatkan belajar kelompok
Buatlah beberapa kelompok yang terdiri dari 5 sampai 8 murid. Tunjuk seorang ketua dalam masing-masing kelompok untuk bertanggungjawab atas kelompoknya. Dengan demikian dapat membantu guru memonitor situasi belajar mengajar.
Senin, 23 Agustus 2010
Inspirasi : Pendidikan untuk anak-anak
Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi anda semua :
Jika anak-anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
Jika anak-anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
Jika anak-anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.
Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk cinta.
Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar seperti itu sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.
Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
Jika anak-anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.
Jika anak-anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.
oleh Dorothy Law Nolte (1924 – 2005)
Jika anak-anak hidup dengan kritikan, mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
Jika anak-anak hidup dengan rasa takut, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan olokan, mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri hati.
Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
Jika anak-anak hidup dengan semangat, mereka belajar percaya diri.
Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk cinta.
Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar seperti itu sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar sebenarnya.
Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
Jika anak-anak hidup dengan baik-baik, mereka belajar menghargai.
Jika anak-anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.
oleh Dorothy Law Nolte (1924 – 2005)
Jadilah Guru Yang Baik
John Milthon Gregory merupakan penulis buku yang terkenal tentang Tujuh Hukum Mengajar. Inilah beberapa petunjuk yang perlu dipersiapkan oleh seorang guru yang baik.
1. Persiapkan bahan pelajaran dengan mempelajarinya berulang-ulang. Jangan mengandalkan bahwa kita sudah pernah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dahulu pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita.
2. Carilah urutan yang logis dari tiap bagian dalam pelajaran yang dipersiapkan tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana baru ke tingkat pengertian yang tinggi. Pelajari urut-urutan yang logis dari pelajaran yang dipersiapkan tersebut sampai terwujud suatu pengertian yang dapat saudara uraikan dengan kata-kata sendiri.
3. Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak.
4. Carilah hubungan antara apa yang diajarkan dan kehidupan sehari-hari siswa. Hubungan-hubungan inilah yang akan menentukan nilai praktis penerapan dari pelajaran itu.
5. Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai, tetapi pahami dahulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa.
6. Harap diingat bahwa lebih baik mengerti sedikit, tetapi benar-benar mantap daripada mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam.
7. Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri di depan kelas. Dengan persiapan matang, kita akan semakin menguasai pengetahuan dan gambaran apa yang diajarkan akan semakin jelas.
Sumber: John Milthon Gregory. Tujuh Hukum Mengajar
1. Persiapkan bahan pelajaran dengan mempelajarinya berulang-ulang. Jangan mengandalkan bahwa kita sudah pernah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dahulu pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita.
2. Carilah urutan yang logis dari tiap bagian dalam pelajaran yang dipersiapkan tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana baru ke tingkat pengertian yang tinggi. Pelajari urut-urutan yang logis dari pelajaran yang dipersiapkan tersebut sampai terwujud suatu pengertian yang dapat saudara uraikan dengan kata-kata sendiri.
3. Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak.
4. Carilah hubungan antara apa yang diajarkan dan kehidupan sehari-hari siswa. Hubungan-hubungan inilah yang akan menentukan nilai praktis penerapan dari pelajaran itu.
5. Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai, tetapi pahami dahulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa.
6. Harap diingat bahwa lebih baik mengerti sedikit, tetapi benar-benar mantap daripada mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam.
7. Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri di depan kelas. Dengan persiapan matang, kita akan semakin menguasai pengetahuan dan gambaran apa yang diajarkan akan semakin jelas.
Sumber: John Milthon Gregory. Tujuh Hukum Mengajar
Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
Fungsi Bimbingan dan Konseling adalah :
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
3. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
4. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
5. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
6. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
7. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
8. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
9. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
10. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
11. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di Sekolah/Madrasah maupun di luar Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
6. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut.
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
7. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9. Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain
Daftar Rujukan
Depdiknas. (2003). Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.
Depdiknas, (2005), Permen RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Depdiknas, 2006), Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi,
Depdiknas, (2006), Permendiknas no 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL,
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
3. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
4. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
5. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
6. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
7. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
8. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
9. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
10. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
11. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fundasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di Sekolah/Madrasah maupun di luar Sekolah/Madrasah. Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
6. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut.
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli (konseli) mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlu-kan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli (konseli). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli (konseli) yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli (konseli) sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli (konseli) dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
7. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9. Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
10. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain
Daftar Rujukan
Depdiknas. (2003). Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.
Depdiknas, (2005), Permen RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Depdiknas, 2006), Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi,
Depdiknas, (2006), Permendiknas no 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL,
Daftar Matakuliah Prodi Pendidikan Ilmu Komputer
Semester : I
Al-Islam I 2
Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 2
Landasan Pendidikan 2
Perkembangan Peserta Didik 2
Matematika Dasar 3
Fisika Umum 3
Kimia Umum 3
Biologi Umum 3
Pengantar Teknologi Informasi 2
Jumlah SKS 22
Semester : II
Al-Islam II 2
Pendidikan Bahasa Indonesia 2
Kurikulum dan Pembelajaran 2
Bahasa Inggris 2
Algoritma dan Pemograman I 2
Rangkaian Elektronika 2
Kalkulus 3
Pemrogaman Visual 3
Struktur Data 3
Bahasa Arab I 2
Jumlah SKS 23
Semester : III
Al-Islam III 2
Pendidikan Kewarganegaraan/Civic Education 2
Pengelolaan Pendidikan 3
Bimbingan dan Konseling 3
Belajar dan Pembelajaran Ilmu Komputer 2
Evaluasi Pembelajaran Ilmu Komputer 2
Perencanaan Pembelajaran Ilmu Komputer 2
Algoritma dan Pemograman II 3
Basis Data 2
Matematika Diskret 3
Jumlah SKS 24
Semester : IV
Media Pembelajaran Ilmu Komputer 3
Aljabar Linear dan Matriks 3
Statistika 3
Arsitektur dan Organisasi Komputer 3
Logika Informatika 2
Pemrogram Internet 2
Analisis dan Disain Algoritma 3
Metodologi Berorientasi Objek 3
Desain Web 2
Jumlah SKS 24
Semester : V
Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya, dan Teknologi (PLSBT) 2
Metode Penelitian Pendidikan Ilmu Komputer 3
Sistem Digital 3
Rekayasa Perangkat Lunak 3
Sistem Operasi 4
Metode Numerik 3
Teknik Interfacing 3
Pemrogram Internet 2
Jumlah SKS 23
Semester : VI
Pengajaran Berbasis Komputer 2
Seminar 3
E-Learning 3
Teknik Multimedia 3
Kriptografi dan Keamanan Informasi 3
Aplikasi Komputer Grafis 3
Pemrogram Berorientasi Obyek 3
Mikroelektronika 3
Jumlah SKS 23
Semester : VII
Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2
Program Latihan Profesi 4
Jaringan Komputer 3
Komputer dan Masyarakat 2
Sistem Informasi Pendidikan 3
Sistem Pendukung Keputusan 3
Sistem Cerdas 3
Interaksi Manusia dan Komputer 3
Jumlah SKS 23
Semester : VIII
Kapita Selekta 3
Skripsi 6
Kewirausahaan 2
Kecerdasan Buatan 3
Basis Data Terdistribusi 3
Jumlah SKS 17
Al-Islam I 2
Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 2
Landasan Pendidikan 2
Perkembangan Peserta Didik 2
Matematika Dasar 3
Fisika Umum 3
Kimia Umum 3
Biologi Umum 3
Pengantar Teknologi Informasi 2
Jumlah SKS 22
Semester : II
Al-Islam II 2
Pendidikan Bahasa Indonesia 2
Kurikulum dan Pembelajaran 2
Bahasa Inggris 2
Algoritma dan Pemograman I 2
Rangkaian Elektronika 2
Kalkulus 3
Pemrogaman Visual 3
Struktur Data 3
Bahasa Arab I 2
Jumlah SKS 23
Semester : III
Al-Islam III 2
Pendidikan Kewarganegaraan/Civic Education 2
Pengelolaan Pendidikan 3
Bimbingan dan Konseling 3
Belajar dan Pembelajaran Ilmu Komputer 2
Evaluasi Pembelajaran Ilmu Komputer 2
Perencanaan Pembelajaran Ilmu Komputer 2
Algoritma dan Pemograman II 3
Basis Data 2
Matematika Diskret 3
Jumlah SKS 24
Semester : IV
Media Pembelajaran Ilmu Komputer 3
Aljabar Linear dan Matriks 3
Statistika 3
Arsitektur dan Organisasi Komputer 3
Logika Informatika 2
Pemrogram Internet 2
Analisis dan Disain Algoritma 3
Metodologi Berorientasi Objek 3
Desain Web 2
Jumlah SKS 24
Semester : V
Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya, dan Teknologi (PLSBT) 2
Metode Penelitian Pendidikan Ilmu Komputer 3
Sistem Digital 3
Rekayasa Perangkat Lunak 3
Sistem Operasi 4
Metode Numerik 3
Teknik Interfacing 3
Pemrogram Internet 2
Jumlah SKS 23
Semester : VI
Pengajaran Berbasis Komputer 2
Seminar 3
E-Learning 3
Teknik Multimedia 3
Kriptografi dan Keamanan Informasi 3
Aplikasi Komputer Grafis 3
Pemrogram Berorientasi Obyek 3
Mikroelektronika 3
Jumlah SKS 23
Semester : VII
Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2
Program Latihan Profesi 4
Jaringan Komputer 3
Komputer dan Masyarakat 2
Sistem Informasi Pendidikan 3
Sistem Pendukung Keputusan 3
Sistem Cerdas 3
Interaksi Manusia dan Komputer 3
Jumlah SKS 23
Semester : VIII
Kapita Selekta 3
Skripsi 6
Kewirausahaan 2
Kecerdasan Buatan 3
Basis Data Terdistribusi 3
Jumlah SKS 17
Sabtu, 22 Mei 2010
Latihan 22 mei 2010
LATIHAN
uses wincrt;
var i,n:byte;
kode:array[1..10]of char;
jml:array[1..10]of integer;
nama,jns:array[1..10]of string;
hrg,toha:array[1..10]of longint;
tp:longint;
lg:char;
label awal;
procedure output;
beginclrscr;writeln('DATA PENJUALAN');
writeln('=============================================');
writeln('No Nama Jenis Harga Jumlah Total');
writeln(' Pembeli Barang Barang Beli Harga');
writeln('=============================================');
for i:=1 to n do
begin
gotoxy(1,i+5);write(i);
gotoxy(4,i+5);write(nama[i]);
gotoxy(14,i+5);write(jns[i]);
gotoxy(25,i+5);write(hrg[i]);
gotoxy(35,i+5);write(jml[i]);
gotoxy(41,i+5);writeln(toha[i]);
end;
writeln('=============================================');
writeln(' Total Penjualan: ',tp);
end;
beginawal:clrscr;tp:=0;
write('Masukkan jumlah data: ');readln(n);
writeln;for i:=1 to n do
begin
writeln('Data ke-',i);
write('Nama pembeli : ');readln(nama[i]);
write('Kode Barang[A/B/C/D/E/F/G/H/I/J]: ');
readln(kode[i]);
if upcase(kode[i])='A' thenbeginjns[i]:='Mouse';hrg[i]:=50000;
end
else if upcase(kode[i])='B' then
begin
jns[i]:='Keyboard';hrg[i]:=28000;
end
else if upcase(kode[i])='C' then
beginjns[i]:='Monitor';hrg[i]:=1500000;
end
else if upcase(kode[i])='D' then
beginjns[i]:='Printer';hrg[i]:=2000000;
end
else if upcase(kode[i])='E' then
beginjns[i]:='Kertas A4';hrg[i]:=320000;
end
else if upcase(kode[i])='F' then
beginjns[i]:='Plas Dis';hrg[i]:=90000;
end
else if upcase(kode[i])='G' then
beginjns[i]:='Card Ridder';hrg[i]:=50000;
end
else if upcase(kode[i])='H' then
beginjns[i]:='Tinta';hrg[i]:=300000;
end
else if upcase(kode[i])='I' then
beginjns[i]:='CPU';hrg[i]:=1000000;
end
else if upcase(kode[i])='J' then
beginjns[i]:='Stabilizer';hrg[i]:=150000;
end
else
beginjns[i]:='Tidak Ada';hrg[i]:=0;
end;
write('Jumlah beli : ');readln(jml[i]);toha[i]:=hrg[i]*jml[i];tp:=tp+toha[i];
end;
output;
write('Input data lagi[Y/T]: ');readln(lg);if upcase(lg)='Y' thengoto awal;readln;
end.
uses wincrt;
var i,n:byte;
kode:array[1..10]of char;
jml:array[1..10]of integer;
nama,jns:array[1..10]of string;
hrg,toha:array[1..10]of longint;
tp:longint;
lg:char;
label awal;
procedure output;
beginclrscr;writeln('DATA PENJUALAN');
writeln('=============================================');
writeln('No Nama Jenis Harga Jumlah Total');
writeln(' Pembeli Barang Barang Beli Harga');
writeln('=============================================');
for i:=1 to n do
begin
gotoxy(1,i+5);write(i);
gotoxy(4,i+5);write(nama[i]);
gotoxy(14,i+5);write(jns[i]);
gotoxy(25,i+5);write(hrg[i]);
gotoxy(35,i+5);write(jml[i]);
gotoxy(41,i+5);writeln(toha[i]);
end;
writeln('=============================================');
writeln(' Total Penjualan: ',tp);
end;
beginawal:clrscr;tp:=0;
write('Masukkan jumlah data: ');readln(n);
writeln;for i:=1 to n do
begin
writeln('Data ke-',i);
write('Nama pembeli : ');readln(nama[i]);
write('Kode Barang[A/B/C/D/E/F/G/H/I/J]: ');
readln(kode[i]);
if upcase(kode[i])='A' thenbeginjns[i]:='Mouse';hrg[i]:=50000;
end
else if upcase(kode[i])='B' then
begin
jns[i]:='Keyboard';hrg[i]:=28000;
end
else if upcase(kode[i])='C' then
beginjns[i]:='Monitor';hrg[i]:=1500000;
end
else if upcase(kode[i])='D' then
beginjns[i]:='Printer';hrg[i]:=2000000;
end
else if upcase(kode[i])='E' then
beginjns[i]:='Kertas A4';hrg[i]:=320000;
end
else if upcase(kode[i])='F' then
beginjns[i]:='Plas Dis';hrg[i]:=90000;
end
else if upcase(kode[i])='G' then
beginjns[i]:='Card Ridder';hrg[i]:=50000;
end
else if upcase(kode[i])='H' then
beginjns[i]:='Tinta';hrg[i]:=300000;
end
else if upcase(kode[i])='I' then
beginjns[i]:='CPU';hrg[i]:=1000000;
end
else if upcase(kode[i])='J' then
beginjns[i]:='Stabilizer';hrg[i]:=150000;
end
else
beginjns[i]:='Tidak Ada';hrg[i]:=0;
end;
write('Jumlah beli : ');readln(jml[i]);toha[i]:=hrg[i]*jml[i];tp:=tp+toha[i];
end;
output;
write('Input data lagi[Y/T]: ');readln(lg);if upcase(lg)='Y' thengoto awal;readln;
end.
Langganan:
Postingan (Atom)